Brebes (cakra media) - Sebagai
upaya meningkatkan pengetahuan teknologi informasi bagi siswa-siswi SMK Cakra Nenggala Brebes, Siswa siswi SK Cakra Nenggala Mengikuti Seminar sehari tentang Robotik di Aula
SMK N 1 Brebes, Rabu (20/8). Narasumber seminar Pakar Robotik
International, Profesor Anton Satria Prabuwono, yang juga Associate
Professor di King Abdulaziz University Arab Saudi dan Universiti
Kebangsaan Malaysia. Kegiatan dihadiri sebanyak 150 siswa siswi,
perwakilan dari SMA Negeri 1 Brebes, SMK Broadcast TV CAKRA NENGGALA
Brebes, perwakilan dari komunitas Facebookers CBM sedangkan moderator
seminar Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes, Wijanarto, M.Pd.
Seminar
ini bertujuan untuk sharing informasi seputar pengetahuan teknologi
robotic, dan juga memberikan bekal bagi siswa siswi teknologi informasi
untuk memahami betapa pentingnya menguasai pengetahuan dan teknologi
apabila kita menguasainya.
Ali Subkhi, MPd selaku Kepala Sekolah menuturkan " kegiatan ini untuk mengubah mindseet
atau cara pandang kepada siswa-siswi SMK Negeri Brebes 1 karena di
pundak andalah nantinya Brebes ke depan lebih baik, dan contoh
keberhasilan orang Brebes yang jadi Profesor atau guru besar di
Universitas King Abdul Azis supaya bisa di jadikan contoh, agar ke depan
ada banyak calon Profesor-Profesor yang lain.
Wijanarto
selaku moderator menyampaikan biodata narasumber yaitu Profesor Anton
Satria Prabuwono, putera kelahiran Brebes-Jawa Tengah-Indonesia yang sekarang menjadi Associate Professor
di King Abdulaziz University Arab Saudi dan Universiti Kebangsaan
Malaysia. Kesuksesan beliau berkarir di dunia praktis dan akademik tentu
penting menjadi pelajaran dan cermin untuk kita. Tengok saja
Perjuangannya membuahkan hasil, Karir Profesor Anton pada tahun 2011
dilantik sebagai Profesor Madya,
setelah mempunyai 100 publikasi ISI/Scopus indexed (40 International
Journal dan 60 International Conference) dengan H-Index = 3 atau 50
sitasi di Scopus (syarat minimal H-Index = 2). Membimbing sampai lulus 2
mahasiswa Doktor dan 6 mahasiswa Master
by research, mengetuai proyek riset senilai Rp. 1 Milyar sampai
selesai, meraih 10 penghargaan riset dan akademik, menyampaikan 15
keynote speaker/invited talk, menjadi program committee dan reviewer
lebih dari 60 International Conference, menjadi reviewer lebih dari 20
International Journal, dan menjadi Board of Editor di 5 International Journal.
Anton
Satria Prabuwono, saat memaparkan materi menyatakan “ istilah Robot
berasal dari bahasa Cheko (Robota) yang memiliki arti pekerja yang tidak
memiliki lelah dan bosan. Robot merupakan suatu perangkat mekanik yang
mampu menjalankan tugas-tugas baik di bawah kendali dan pengawasan
manusia atau dijalankan dengan serangkaian program yang telah
didefinisikan terlebih dahulu.
Robotika
adalah bidang studi yang erat dengan mata pelajaran biologi, matematika
dan teknologi. Dengan mempelajari Robotika kita dapat menerapkan ilmu
di bidang-bidang pelajaran tersebut dan juga menguasai kretivitas kita,
dunia robot sekarang sudah sangat multikompleks, bahkan di Jepang robot
sudah bisa dibuat mirip dengan manusia, untuk bertugas untuk menerima
tamu ketika ada pasien di rumah sakit”
Anton
juga menandaskan “ sampai saat ini memang belum ada temuan paara pakar
ilmuan robot belum ketemu cara pengobatan robot saat terluka terus
langsung bisa memperbaiki lukanya sendiri, sangat berbeda dengan ciptaan
Allah, dimana saat manusia terluka akibat tergores di tangan, maka
secara otomatis system kekebalan tubuhnya bisa menutupi goresan
tersebut. Ujar anton
Selanjutnya
anton juga menjelaskan kepada siswa dan siswi, kunci kesuksesan sampai
saat ini adalah jika ada kemauan disitu ada jalan, kita hidup harus man
jadda wa jadda, barang siapa yang bersungguh-sungguh untuk belajar dan
kerja keras dalam bekerja, insya allah akan menunai hasilnya.
Menjadi
Dosen merupakan profesi yang sangat dihargai dan dihormati,
Penghasilan dosen di LN memang sangat memadai. Dengan gaji yang
diterima, dosen tidak perlu mengajar atau bekerja di tempat lain untuk
mencari tambahan penghasilan. Malaysia dan Arab Saudi merupakan negara
yang masuk peringkat menengah dan atas di dunia dalam hal penghasilan
dosen. Arab Saudi jelas tidak perlu diragukan, dengan skema yang ada
mereka mampu menarik banyak talenta akademik dari berbagai Negara, namun
adik-adik yang paling penting adalah jangan melihat penghasilannya
saja, tapi bagaimana ilmu yang kita miliki dan kuasai bisa di amalkan
untuk kepentingan yang umat dan bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia
juga daerah Brebes pada khususnya, ujar anton ( BU)
Sumber : kla.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar